Demografi Politik
Demografi
merupakan ilmu tentang ukuran ,wilayah distribusi dan komposisi penduduk serta
perubahanya. Kajian demografi tentang Kependudukan secara Statistika dan
Matematika menyangkut perubahan penduduk besar atau jumlah komposisi dan
distribusi penduduk. Dalam pembahasan ini perubahan Demografi Politik dapat
mempengaruhi fenomena pemerintahan dan Politik. jika di kritisasi Perubahan
penduduk dapat mempengaruhi tuntutan terhadap pemerintah, bentuk pemerintah (performance of government), distribusi
kekuasaan politik di pusat maupun di daerah.
Dalam kajian Demografi terdapat
proses dasar Demografi yaitu Fertilitas,Mortalitas, dan Migrasi ( Teritorial Movement & Mobility Social).
Fertilitas adalah proses lahirnya seorang bayi dari rahim perempuan dengan
adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, menangis, bergerak. Terdapat
dua macam pengukuran fertilitas :
1.
Pengukuran
Fertilitas Tahunan (Vital Rates): adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun
tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk
melahirkan pada tahun tersebut.
Ukuran-ukuran
Fertilitas Tahunan :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude
Birth Rate).
b. Tingkat Fertilitas Umum (General
Fertility Rate).
c. Tingkat
Fertilitas Menurut Umur .
d. Tingkat Fertilitas
Menurut Urutan Kelahiran.
2.
Pengukuran
Fertilitas Kumulatif : adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.
Mortalitas adalah peristiwa
hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi tiap
saat setelah kelahiran hidup. (Budi Utomo, 1985).
Pengukuran data Dalam Peristiwa
Mortalitas :
1.
Pengukuran
Data Kematian Penduduk :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate).
b. Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate).
c. Tingkat
Kematian Bayi {Infant Death Rate(IDR) / Infat
Mortality Rate (IMR)}
2.2
Migrasi Internasional
Migrasi
salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Migrasi bersama dengan dua
komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di
suatu wilayah . Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan
terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata . Dalam Undang-Undang (UU) no 9 tahun
1992, Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar
wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di wilayah Negara
Republik Indonesia. Migrasi penduduk
adalah perpindahan penduduk dari tempatyang satu ke tempat yang lain. Dalam
mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yangmelewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi
internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah
satu negara saja
Sumber
:World Population data Sheet 2011
Tahun2011
|
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
|
China 1,346
|
India 1,241
|
United States 312
|
Indonesia 238
|
Brazil 197
|
Pakistan 177
|
Nigeria 162
|
Bangladesh 151
|
Russia 143
|
Japan 128
|
Indonesia
termasuk negara paling padat no 4 di dunia. Oleh karena itu permasalahan
kependudukan yang di hadapi saat ini cukup kompleks. Tenaga kerja yang melimpah
namun SDM-nya masih rendah membuat tingkat pengangguran sangat tinggi.
2.3 Teori Migrasi Internasional
Teori
tentang Migrasi Internasional, menurut teori ekonomi
neoklasikal internasional migrasi, migrasi terjadi oleh karena cost–benefit individu keputusan untuk memaksimalkan
pendapatan diharapkan melalui atau sampai pergerakan internasional ( Massey et
Al., 1994). Keinginan untuk meningkatkan pendapatan sangat besar dengan
merelakan kerja ke luar negara asalnya untuk meningkatkan kesejahteraanya.
Meningkatnya migrasi internasional juga disebabkan membludaknya jumlah penduduk
di negara berkembang oleh karena itu pemerintah mengambil kebijakan untuk
Ekspor Tenaga kerja ke luar negeri.
1a. Jenis-jenisMigrasi.
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu Migrasi Internal dan Migrasi Internasional. Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu Migrasi Internal dan Migrasi Internasional. Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara
ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut
imigran.
2.
Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu
negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant.
3.
Remigrasi
atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
1b. Migrasi di Negara-negara Berkembang.
Beberapa penyebab terjadinya migrasi illegal di negara2 berkembang:
1. Akibat ketidakmampuan ekonomi masyarakat.
2. Ketimpangan birokrasi.
Beberapa penyebab terjadinya migrasi illegal di negara2 berkembang:
1. Akibat ketidakmampuan ekonomi masyarakat.
2. Ketimpangan birokrasi.
1c. Dampak meningkatnya jumlah migrasi illegal di
negara2 berkembang:
a. Kemiskinan
b. Melemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
c. Meningkatkan kriminalitas.
d. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dan legitimasi pemerintah dalam menangani persoalan migrasi ilegal.
a. Kemiskinan
b. Melemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
c. Meningkatkan kriminalitas.
d. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dan legitimasi pemerintah dalam menangani persoalan migrasi ilegal.
Contoh
perbandingan tingkatan populasi negara Republik Kongo dan Italia :
Key Demographic Indicators, 2011
Congo, Dem. Rep.
|
Italy
|
|
Population mid-2011
|
68 million
|
61 million
|
Population 2050 (projected)
|
149 million
|
62 million
|
Percent of population below age 15
|
46%
|
14%
|
Percent of population ages 65+
|
3%
|
20%
|
Lifetime births per woman
|
6.1
|
1.4
|
Annual births
|
3,050,000
|
560,000
|
Annual deaths
|
1,140,000
|
590,000
|
Infant mortality rate (per 1,000
live births)
|
111
|
3.7
|
Annual infant deaths
|
340,000
|
2,000
|
Gross national income per capita,
2009
|
$300
|
$31,870
|
Sunber : World Population data sheet 2011
2.4
Populasi Manusia dan Dinamisasi
Politik Pemerintahan
Jumlah penduduk di suatu negara juga menentukan stabilisasi
politik pemerintahan. Pengaruh politik terhadap gerakan manusia dan kebijakan
publik yang berdampak pada, ukuran, komposisi,dan distribusi. sebaliknya
Pemahaman dan sikap orang dari pemerintah juga berpengaruh terhadap isu
penduduk. Dalam kaitan ini demografi juga mempelajari tentang isu-isu penduduk,
masyarakat dan pemerintah.
Misalkan
pada Hal kuota Kursi DPR-RI di Pusat Jakarta. Penetuan juga di atas dasarkan
pada jumlah penduduk yang dimiliki di setiap Provinsi. Dapil untuk pemilihan DPR-RI mendapatkan
alokasi antara 3-12 kursi (UU Nomor 12/2003 Bab V pasal 46 ayat2) semakin
bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya dinamika masyarakat maka muncul
suatu tuntutan perubahan Undang-Undang tentang Pemilu agarsesuai dengan
semangat jaman dan demokrasi. Adanya perubahan penyelenggaraan Pemilu ke arah
yang lebih baik harus menjamin keberlangsungan sistem politik agarsesuai dengan
prinsip-prinsip demokrasi.
Perubahan jumlah penduduk pada peristiwa ini juga akan merubah regulasi tentang
Undang-Undang Pemilu tentang jatah Kursi DPR-RI.
2.5 Pentingnya Kajian Demografi Politik
Alasan mengapa Demografi perlu di pelajari. Seiring dengan
perkembanganya ilmu pengetahuan pemikiran manusia yang modern seiring dengan
globalisasi zaman. Mengformulasikan teori-teori yang berkaitan dengan Demografi
dan mengujinya teori-teori tersebut ke kejadian-kejadian yang ada.
Pada
Demografi Practice ini dapat mengatur
pertumbuhan populasi sebagai rencana atau program ke depan pemerintah untuk
memenuhi kepuasan seluruh kehidupan manusia. Dalam aspek subjek tersebut
sewaktu-waktu dapat disebut “Susunan Politik” antara lain :
1.
Menngidentifikasi
Isu-isu pada Kelompok tertentu.
2.
Membentuk
lembaga-lembaga dalam pemilu.
3.
Mengumpulkan
Pajak.
4.
Merencanakan
dan melakukan kegiatnan industri komersial.
5.
Pemeliharaan
dan penegakan hukum.
6.
Data
demografi juga dapat melihat dampak yang dilakukan oleh pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar