ANALISIS
MASALAH KEBIJAKAN PUBLIK
A. Permasalahan Sektor Pertanian di Desa Lebakjabung.
Masalah
merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan dan pengembangan
suatu wilayah.Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari dalam (faktor
internal) maupun dari luar (faktor eksternal) wilayah atau kawasan
tertentu.Desa Lebakjabung masih memiliki masalah-masalah yang mengahambat
pembangunan dan pengembangan wilayah desa.Desa Lebakjabung dapat dikategorikan
sebagai salah satu Desa Tertinggal, karena masin banyak permasalahan yang menyebabkan
ketimpangan sosial antar masyarakat di Desa Lebakjabung. Permasalahan pada
konteks ini salah satunya :
a.
Alih fungsi lahan dan SDM yang Rendah.
Sebanyak
80% lahan yang ada di Desa Lebakjabung merupakan lahan pertanian yang sangat produktif.Namun,
mulai tahun 2007 mulai banyak adanya penggalian batu di Desa Lebakjabung dengan
menggunakan alat-alat berat.Penggalian tersebut dilakukan di atas lahan
pertanian di sekitar sungai yang masih produktif sehingga menyebabkan lahan
pertanian menjadi berkurang.Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang beralih
pekerjaan dari petani menjadi penggali batu.Dengan adanya penggalian batu
tersebut banyak permasalahan-permasalahan baru yang muncul seperti sungai
menjadi keruh sehingga masyarakat menjadi kesulitan air bersih, kesenjangan
sosial antara masyarakat yang berada di daerah sekitar penggalian dengan
masyarakat yang jauh dari penggalian.Kondisi seperti ini harus segera diatasi
agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih dan mampu meningkatkan perekonomiannya
demi keberlangsungan serta kenyamanan masyarakat Desa Lebakjabung. Permasalahan
lain yang berkaitan dengan pertanian yaitu kualitas SDM yang masih rendah.Tingkat
pendidikan secara umum dapat mencerminkan tingkat kecerdasan seorang manusia. Tingkat
pendidikan masyarakat yang rendah menyebabkan masyarakat kurang berinovasi dan
mencari solusi-solusi yang efektif untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang ada.Tingkat pendidikan yang rendah juga
menyebabkan pola pikir dari masyarakat menjadi sempit, akhirnya mereka sulit
untuk beradaptasi terhadap kondisi yang baru atau kurang peka terhadap
perubahan yang terjadi secara cepat.Kualitas sumber daya masyarakat semakin
berkurang akibat tingkat pendidikan yang rendah.
Dengan
kondisi geografis desa Lebakjabung yang luasnya adalah 190,382 Ha yang terdiri dari luas permukiman sebesar
38,240 Ha atau 20 % dan luas persawahan , tegalan dan sarana sebesar 152,142 Ha
atau 80%.Mayoritas wilayahnya area persawahan dll.Tetapi kenapa kualitas dan
potensi pertanianya rendah.
Tabel
6.14 Luas Wilayah Desa Lebakjabung Menurut Penggunaan Lahan
No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persentase
(%)
LAHAN TERBANGUN
1. Permukiman 38,702 20,3
2. Jalan 3.65 1,9
LAHAN TAK TERBANGUN
3. Pertanian 140,000 73,5
4. Ladang/Tegalan 7,600 4
5. Lapangan 0,080 0,1
6. Makam 0,350 0,2
Total 190,382
Sumber: Monografi Desa
Lebakjabung, 2010
B. ASUMSI
MODEL RASIONAL
Keinginan
Masyarakat untuk mensejahterakan dilakukan sengan berbagai tindakan usaha peningkatan
mutu dan kualitas pertanian karena SDA sudah tersedia namun SDM masih kurang
bisa memanfaatkanya. Usaha tani yang dilakukan antara lain :
a. Input
alternative pengembangan usaha pertanian di desa lebakjabung :
1.
Pola
usaha tani di Desa Lebakjabung terdiri
dari sawah dengan pengairan teknis (irigasi) dan pengairan tadah hujan.
Pengairan teknis ini dialirkan melalui sungai yang mengaliri desa. Pada Dusun
Lebak, terdapat pintu air irigasi di salah satu sisi sungai. Pintu air ini
berfungsi sebagai pintu irigasi teknis yang mengairi sawah di Dusun Lebak.
Mengenai pengairan tadah hujan, pernah dicoba dilakukan budidaya tanaman
buncis. Budidaya ini bekerjasama dengan pabrik, dimana hasilnya dikembangkan
dalam bentuk bibit dan dikembalikan kembali ke pabrik. Hanya saja, tenaga
kerjanya merupakan warga asli dari Desa Lebakjabung.
2.
Tipe
usaha tani Desa Lebakjabung menunjukkan klasifikasi yang dibedakan berdasarkan
macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan. Tipe usaha tani di Desa
Lebakjabung meliputi usahatani padi dan usahatani palawija (jagung dan ubi
kayu).
3.
Cara
penyusunan tanaman pada pertanian di Desa Lebakjabung adalah dengan penanaman
satu jenis tanaman saja dalam satu luasan lahan. Sawah di Desa Lebakjabung ini
mayoritas ditanami padi, serta sebagian diisi dengan komoditas jagung. Pada
beberapa sisi terdapat pohon pisang, namun dalam jumlah yang sangat seedikit.
4.
Bentuk
usaha tani di Desa Lebakjabung adalah produksi perseorangan. Produksi
perseorangan adalah ketika faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh
seseorang sehingga hasilnya juga akan ditentukan oleh orang tersebut.
b. Konsekuensi
yang dapat di analisa dari alternative pengembangan dan peningkatan mutu
pertanian desa Lebakjabung:
1.
Kondisi
Iklim
Kondisi klimatologi yang ada di
Desa Lebakjabung yaitu musim kemarau dan penghujan.Saaat ini di desa tersebut
mengalami musim kemarau panjang.Suhu maksimum di Desa Lebakjabung adalah 32˚C, sedangkan suhu minimum adalah
24˚C.intensitas
persediaan air harus di akomodir terlebih dahulu karena musim kemaraunya lebih
panjang dari musim penghujanya.
2.
Curah
hujan Desa Lebakjabung mencapai rata-rata 222 mm/tahun.
Pemenuhan kebutuhan air di Desa
Lebakjabung kurang terpenuhi karena sumber air bersih saat ini mulai keruh.
Sumber air bersih yang awalnya digunakan adalah berasal dari sungai yang
mengaliri wilayah desa.Namun saat ini, sungai mulai keruh dan debit airnya
mulai berkurang. Alternatif lain adalah penggunaan sumur bor pada beberapa
rumah warga.jika pertanianya hanya mengandalkan air hujan akan beresiko karena
sekarang ini musim kemarau lebih panjang daripada musim hujanya.
3.
Kondisi
Topografi
Desa Lebakjabung termasuk desa
yang berada didataran tinggi yang terletak pada ketinggian 290 m diatas
permukaan laut.Topografi berupa dataran tinggi.Kurang efektif jika digunakan
untuk menanam padi karena sudah masuk dataran tinggi.
C. Rasio
Pencapaian
Pertanian di Desa Lebakjabung
merupakan sektor utama yang menyangga perekonomian desa.Sistem pengairan yang
digunakan untuk mengairi sawah-sawah di Desa Lebakjabung terdiri dari irigasi
teknis dan sawah tadah hujan.Komoditas utama pertanian adalah tanaman padi,
jagung dan singkong.
Hasil produksi padi maksimum yang diperoleh petani Desa Lebakjabung
adalah 1,15 ton per hektar untuk sekali panen. Jagung menghasilkan 3 ton per ha
untuk sekali panen.Sedangkan singkong menghasilkan 20 kg per m2 untuk sekali
panen.Berikut ini hasil produksi tiga komoditas pertanian di Desa Lebakjabung.
Tabel
6.23 Hasil Produksi Padi, Jagung dan Singkong
Variabel
Pembanding Padi Jagung Singkong
Jangka
Waktu Jangka menengah Jangka menengah Jangka menengah
Frekuensi
Panen Tiga
kali/tahun Dua kali/tahun Dua kali/tahun
Hasil
Produksi 1,15 ton/hektar 3 ton per ha 20 kg per m2
Harga
Jual Rp 3.500,-/kg. Rp 2600,-/kg dijual Rp 1000,-/kg dijual
Sumber:
Hasil PRA, 2011
Untuk
menunjukkan arus masukan dan keluaran sektor pertanian, dapat diidentifikasi
melalui proses-proses pengolahan dari awal tanam hingga panen.Bibit padi yang
digunakan untuk pertanian Desa Lebakjabung berasal dari pemerintah dan bibit
lokal yang dibeli langsung dari Toko Bibit.Bibit dari pemerintah merupakan
subsidi yang diberikan dari pemerintah daerah untuk mendukung sektor pertanian
desa setempat.Sedangkan bibit lokal adalah bibit yang dibeli sendiri oleh masyarakat
setempat dari Toko Bibit tanaman terdekat.
Hasil
yang didapat akan di panen oleh petani itu sendiri atau buruh tani yang
dibayarnya. Hasil pertanian tersebut pada beberapa petani kecil hanya digunakan
untuk konsumsi pribadi, tidak untuk dijual. Kejadian seperti ini dialami warga
ketika terjadi serangan hama besar-besaran, seperti hama wereng yang terjadi
pada tahun 2010.
Bagi
petani yang berproduksi dalam skala lebih besar, akan menjual hasil panen ke
tengkulak. Harga yang ditawarkan adalah Rp 300.000,-/kuintal.Padi merupakan
komoditas utama yang terdapat di Desa Lebakjabung.Tabel 6.24 Pemasukan dan
Pengeluaran Pertanian Komoditas Padi
No Proses Keterangan Nilai
(Rp)
1 Pengeluaran Biaya Penanaman Rp 8.500,-/kg, 1 hektar 30
kg. Rp 425.000,-
Pengolahan tanah Rp 1.000.000,-Ongkos tanaman Rp 500.000,-Pupuk 5kw Rp 625.000,-Cabut rumput Rp 500.000,- Pestisida Rp. 400.000
Total Rp 3,450.000,-
2 Pemasukan Penghasilan setiap kali panen rata-rata-
1,15
ton dengan harga Rp. 3500/Kg Rp 4.025.000,-
` Jika di akumulasikan penghasilan akan
surplus Rp.1.425.000,-
Jagung
merupakan komoditas kedua dari sector pertanian Desa Lebakjabung yang mendukung
sektor perekonomian desa.Arus masukan dan keluaran pertanian jagung dapat
ditunjukkan dengan table berikut.
Tabel
6.25 Pemasukan dan Pengeluaran Pertanian Komoditas Jagung
No Proses Keterangan Nilai
(Rp) 1 Pengeluaran Jagung Bulir Kecil Biaya Penanaman Rp 15.000,-/kg, 1
hektar 25 kg Rp 375.000,-
Jagung Bulir Besar
Biaya Penanaman Rp
53.000,-/kg, 1 hektar 25 kg Rp
1.425.000,-Pengolahan tanah Rp
1.000.000,-Ongkos tanaman Rp 500.000,-Pupuk 5kw Rp
625.000,-Cabut rumput Rp
500.000,-Pestisida Rp 400.000,-
Total
Pengeluaran Rp 2.825.000,-
2 Pemasukan Jagung
Bulir Kecil
Penghasilan
setiap kali panen rata-rata ton
dengan harga Rp.
2.600/Kg (3 ton per ha) Rp
7.800.000,-
Jagung Bulir Besar
Penghasilan setiap
kali panen rata-rata ton,
hasilnya dikeringkan
dan dijual dengan harga
Rp.
2.500/Kg (3 ton per ha) Rp
7.500.000,-
Total
Pemasukan Rp.15.300.000,-
Jika
di akumulasikan akan surplus Rp.13.525.000
Sumber
: hasil Survei, 2011
Jika di
lihat dari luas lahan dan hasil pertanianya.Tingkatan keberhasilan di tunjukan
pada komoditas jagung.Hal ini beralasan karena cuaca di desa lebakjabung lebih
panjang kemaraunya sehingga dapat katakana tanaman yang cocok di saat cuaca
kemarau adalah komoditas jagung dengan efisiensi air yang minimal namun hasil
yang di capai maksimal.Jika mendapatkan infrastruktur yang memadai dari
pemerintah. Kemajuan produksi pertanian di desa lebakjabung ini akan semakin
berkembang. Hal ini berkaitan dengan
Partisipasi masyarakat Dalam
Pencarian Solusi Dari Permasalahan :
Kegiatan PRA dilaksanakan di Desa
Lebakjabung tidak hanya untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada tetapi
juga untuk mendorong masyarakat ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada untuk mendukung program pembangunan.Adapun partisipasi
masyarakat dalam kegiatan PRA yang dilakukan adalah memberika masukan serta
berupaya memberikan arahan penyelesaian terhadap masalah yang mereka hadapi.
Ekonomi masyarakat
a. Masyarakat mengharapkan adanya
bantuan dari pemerintah kepada kelompok tani berupa pupuk. Tingginya harga
pupuk menjadikan beberapa petani kesulitan untuk membeli karena harga yang
kurang terjangkau bagi petani keci. Dengan subsidi pupuk, akan lebih mudah
mengembangkan hasil pertanian agar produktifitasnya lebih meningkat dari
tahun-tahun sebelumnya.
b. Masyarakat mengharapkan
informasi mengenai harga komoditi pertanian desa Lebakjabung agar masyarakat
tidak merasa dirugikan oleh pihak tengkulak. Selain informasi mengenai harga
komoditas, masyarakat juga perlu mendapat pengarahan mengenai pemasaran produk
pertanian agar memiliki nilai guna dan nilai harga yang lebih tinggi dari
sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar