Sabtu, 28 Juli 2012

ANALISIS MASALAH KEBIJAKAN PUBLIK


ANALISIS MASALAH KEBIJAKAN PUBLIK
A.      Permasalahan Sektor Pertanian di Desa Lebakjabung.
Masalah merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan dan pengembangan suatu wilayah.Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) wilayah atau kawasan tertentu.Desa Lebakjabung masih memiliki masalah-masalah yang mengahambat pembangunan dan pengembangan wilayah desa.Desa Lebakjabung dapat dikategorikan sebagai salah satu Desa Tertinggal, karena masin banyak permasalahan yang menyebabkan ketimpangan sosial antar masyarakat di Desa Lebakjabung. Permasalahan pada konteks ini salah satunya :
a. Alih fungsi lahan dan SDM yang Rendah.
Sebanyak 80% lahan yang ada di Desa Lebakjabung merupakan lahan pertanian yang sangat produktif.Namun, mulai tahun 2007 mulai banyak adanya penggalian batu di Desa Lebakjabung dengan menggunakan alat-alat berat.Penggalian tersebut dilakukan di atas lahan pertanian di sekitar sungai yang masih produktif sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi berkurang.Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang beralih pekerjaan dari petani menjadi penggali batu.Dengan adanya penggalian batu tersebut banyak permasalahan-permasalahan baru yang muncul seperti sungai menjadi keruh sehingga masyarakat menjadi kesulitan air bersih, kesenjangan sosial antara masyarakat yang berada di daerah sekitar penggalian dengan masyarakat yang jauh dari penggalian.Kondisi seperti ini harus segera diatasi agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih dan mampu meningkatkan perekonomiannya demi keberlangsungan serta kenyamanan masyarakat Desa Lebakjabung. Permasalahan lain yang berkaitan dengan pertanian yaitu kualitas SDM yang masih rendah.Tingkat pendidikan secara umum dapat mencerminkan tingkat kecerdasan seorang manusia. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah menyebabkan masyarakat kurang berinovasi dan mencari solusi-solusi yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.Tingkat pendidikan yang rendah juga menyebabkan pola pikir dari masyarakat menjadi sempit, akhirnya mereka sulit untuk beradaptasi terhadap kondisi yang baru atau kurang peka terhadap perubahan yang terjadi secara cepat.Kualitas sumber daya masyarakat semakin berkurang akibat tingkat pendidikan yang rendah.
Dengan kondisi geografis desa Lebakjabung yang luasnya adalah 190,382 Ha  yang terdiri dari luas permukiman sebesar 38,240 Ha atau 20 % dan luas persawahan , tegalan dan sarana sebesar 152,142 Ha atau 80%.Mayoritas wilayahnya area persawahan dll.Tetapi kenapa kualitas dan potensi pertanianya rendah.
Tabel 6.14 Luas Wilayah Desa Lebakjabung Menurut Penggunaan Lahan
No.       Jenis Penggunaan                  Luas (Ha)        Persentase (%)
            LAHAN TERBANGUN                    
1.         Permukiman                           38,702             20,3
2.         Jalan                3.65                 1,9
            LAHAN TAK TERBANGUN                       
3.         Pertanian                                  140,000                       73,5
4.         Ladang/Tegalan                                   7,600               4
5.         Lapangan                                 0,080               0,1
6.         Makam                                                0,350               0,2
                                    Total               190,382          
Sumber: Monografi Desa Lebakjabung, 2010
B.     ASUMSI MODEL RASIONAL
Keinginan Masyarakat untuk mensejahterakan dilakukan sengan berbagai tindakan usaha peningkatan mutu dan kualitas pertanian karena SDA sudah tersedia namun SDM masih kurang bisa memanfaatkanya. Usaha tani yang dilakukan antara lain :
a.      Input alternative pengembangan usaha pertanian di desa lebakjabung :
1.      Pola usaha tani di Desa Lebakjabung  terdiri dari sawah dengan pengairan teknis (irigasi) dan pengairan tadah hujan. Pengairan teknis ini dialirkan melalui sungai yang mengaliri desa. Pada Dusun Lebak, terdapat pintu air irigasi di salah satu sisi sungai. Pintu air ini berfungsi sebagai pintu irigasi teknis yang mengairi sawah di Dusun Lebak. Mengenai pengairan tadah hujan, pernah dicoba dilakukan budidaya tanaman buncis. Budidaya ini bekerjasama dengan pabrik, dimana hasilnya dikembangkan dalam bentuk bibit dan dikembalikan kembali ke pabrik. Hanya saja, tenaga kerjanya merupakan warga asli dari Desa Lebakjabung.
2.      Tipe usaha tani Desa Lebakjabung menunjukkan klasifikasi yang dibedakan berdasarkan macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan. Tipe usaha tani di Desa Lebakjabung meliputi usahatani padi dan usahatani palawija (jagung dan ubi kayu).
3.      Cara penyusunan tanaman pada pertanian di Desa Lebakjabung adalah dengan penanaman satu jenis tanaman saja dalam satu luasan lahan. Sawah di Desa Lebakjabung ini mayoritas ditanami padi, serta sebagian diisi dengan komoditas jagung. Pada beberapa sisi terdapat pohon pisang, namun dalam jumlah yang sangat seedikit.
4.      Bentuk usaha tani di Desa Lebakjabung adalah produksi perseorangan. Produksi perseorangan adalah ketika faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang sehingga hasilnya juga akan ditentukan oleh orang tersebut.
b.      Konsekuensi yang dapat di analisa dari alternative pengembangan dan peningkatan mutu pertanian desa Lebakjabung:
1.      Kondisi Iklim
Kondisi klimatologi yang ada di Desa Lebakjabung yaitu musim kemarau dan penghujan.Saaat ini di desa tersebut mengalami musim kemarau panjang.Suhu maksimum di Desa Lebakjabung adalah 32˚C, sedangkan suhu minimum adalah 24˚C.intensitas persediaan air harus di akomodir terlebih dahulu karena musim kemaraunya lebih panjang dari musim penghujanya.
2.      Curah hujan Desa Lebakjabung mencapai rata-rata 222 mm/tahun.
Pemenuhan kebutuhan air di Desa Lebakjabung kurang terpenuhi karena sumber air bersih saat ini mulai keruh. Sumber air bersih yang awalnya digunakan adalah berasal dari sungai yang mengaliri wilayah desa.Namun saat ini, sungai mulai keruh dan debit airnya mulai berkurang. Alternatif lain adalah penggunaan sumur bor pada beberapa rumah warga.jika pertanianya hanya mengandalkan air hujan akan beresiko karena sekarang ini musim kemarau lebih panjang daripada musim hujanya.
3.      Kondisi Topografi
Desa Lebakjabung termasuk desa yang berada didataran tinggi yang terletak pada ketinggian 290 m diatas permukaan laut.Topografi berupa dataran tinggi.Kurang efektif jika digunakan untuk menanam padi karena sudah masuk dataran tinggi.


C.     Rasio Pencapaian
Pertanian di Desa Lebakjabung merupakan sektor utama yang menyangga perekonomian desa.Sistem pengairan yang digunakan untuk mengairi sawah-sawah di Desa Lebakjabung terdiri dari irigasi teknis dan sawah tadah hujan.Komoditas utama pertanian adalah tanaman padi, jagung dan singkong.
            Hasil produksi padi maksimum yang diperoleh petani Desa Lebakjabung adalah 1,15 ton per hektar untuk sekali panen. Jagung menghasilkan 3 ton per ha untuk sekali panen.Sedangkan singkong menghasilkan 20 kg per m2 untuk sekali panen.Berikut ini hasil produksi tiga komoditas pertanian di Desa Lebakjabung.
Tabel 6.23 Hasil Produksi Padi, Jagung dan Singkong
Variabel Pembanding                     Padi                 Jagung                         Singkong
Jangka Waktu                    Jangka menengah        Jangka menengah        Jangka menengah
Frekuensi Panen                Tiga kali/tahun             Dua kali/tahun             Dua kali/tahun
Hasil Produksi                   1,15 ton/hektar                        3 ton per ha                 20 kg per m2
Harga Jual                          Rp 3.500,-/kg.              Rp 2600,-/kg dijual      Rp 1000,-/kg dijual
Sumber: Hasil PRA, 2011
Untuk menunjukkan arus masukan dan keluaran sektor pertanian, dapat diidentifikasi melalui proses-proses pengolahan dari awal tanam hingga panen.Bibit padi yang digunakan untuk pertanian Desa Lebakjabung berasal dari pemerintah dan bibit lokal yang dibeli langsung dari Toko Bibit.Bibit dari pemerintah merupakan subsidi yang diberikan dari pemerintah daerah untuk mendukung sektor pertanian desa setempat.Sedangkan bibit lokal adalah bibit yang dibeli sendiri oleh masyarakat setempat dari Toko Bibit tanaman terdekat.
Hasil yang didapat akan di panen oleh petani itu sendiri atau buruh tani yang dibayarnya. Hasil pertanian tersebut pada beberapa petani kecil hanya digunakan untuk konsumsi pribadi, tidak untuk dijual. Kejadian seperti ini dialami warga ketika terjadi serangan hama besar-besaran, seperti hama wereng yang terjadi pada tahun 2010.

Bagi petani yang berproduksi dalam skala lebih besar, akan menjual hasil panen ke tengkulak. Harga yang ditawarkan adalah Rp 300.000,-/kuintal.Padi merupakan komoditas utama yang terdapat di Desa Lebakjabung.Tabel 6.24 Pemasukan dan Pengeluaran Pertanian Komoditas Padi
No       Proses              Keterangan                                                                  Nilai (Rp)
1          Pengeluaran     Biaya Penanaman Rp 8.500,-/kg, 1 hektar 30 kg.                    Rp        425.000,-
Pengolahan tanah                                                         Rp    1.000.000,-Ongkos tanaman                                                            Rp    500.000,-Pupuk 5kw                                                                   Rp    625.000,-Cabut rumput                                                               Rp 500.000,-  Pestisida                                                                        Rp.           400.000
Total                                                                            Rp 3,450.000,-
2          Pemasukan      Penghasilan setiap kali panen rata-rata-
1,15 ton dengan harga Rp. 3500/Kg                            Rp 4.025.000,-
            `           Jika di akumulasikan penghasilan akan surplus Rp.1.425.000,-
Jagung merupakan komoditas kedua dari sector pertanian Desa Lebakjabung yang mendukung sektor perekonomian desa.Arus masukan dan keluaran pertanian jagung dapat ditunjukkan dengan table berikut.
Tabel 6.25 Pemasukan dan Pengeluaran Pertanian Komoditas Jagung
No       Proses              Keterangan                                                                  Nilai (Rp)                     1            Pengeluaran     Jagung Bulir Kecil                                                                                                                             Biaya Penanaman Rp 15.000,-/kg, 1 hektar 25 kg       Rp    375.000,-
Jagung Bulir Besar
Biaya Penanaman Rp 53.000,-/kg, 1 hektar 25 kg       Rp 1.425.000,-Pengolahan tanah                                                            Rp 1.000.000,-Ongkos tanaman                                                          Rp    500.000,-Pupuk 5kw                                                                   Rp    625.000,-Cabut rumput                                                               Rp 500.000,-Pestisida                                                                   Rp        400.000,-
Total Pengeluaran                                                        Rp  2.825.000,-                                                                                  
2          Pemasukan      Jagung Bulir Kecil
Penghasilan setiap kali panen rata-rata ton
dengan harga Rp. 2.600/Kg (3 ton per ha)                   Rp 7.800.000,-
Jagung Bulir Besar
Penghasilan setiap kali panen rata-rata ton,
hasilnya dikeringkan dan dijual dengan harga
Rp. 2.500/Kg (3 ton per ha)                                         Rp 7.500.000,-
Total Pemasukan                                                         Rp.15.300.000,-
            Jika di akumulasikan akan surplus Rp.13.525.000
Sumber : hasil Survei, 2011           
Jika di lihat dari luas lahan dan hasil pertanianya.Tingkatan keberhasilan di tunjukan pada komoditas jagung.Hal ini beralasan karena cuaca di desa lebakjabung lebih panjang kemaraunya sehingga dapat katakana tanaman yang cocok di saat cuaca kemarau adalah komoditas jagung dengan efisiensi air yang minimal namun hasil yang di capai maksimal.Jika mendapatkan infrastruktur yang memadai dari pemerintah. Kemajuan produksi pertanian di desa lebakjabung ini akan semakin berkembang. Hal ini berkaitan dengan
Partisipasi masyarakat Dalam Pencarian Solusi Dari Permasalahan :
Kegiatan PRA dilaksanakan di Desa Lebakjabung tidak hanya untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada tetapi juga untuk mendorong masyarakat ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada untuk mendukung program pembangunan.Adapun partisipasi masyarakat dalam kegiatan PRA yang dilakukan adalah memberika masukan serta berupaya memberikan arahan penyelesaian terhadap masalah yang mereka hadapi.
Ekonomi masyarakat
a. Masyarakat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah kepada kelompok tani berupa pupuk. Tingginya harga pupuk menjadikan beberapa petani kesulitan untuk membeli karena harga yang kurang terjangkau bagi petani keci. Dengan subsidi pupuk, akan lebih mudah mengembangkan hasil pertanian agar produktifitasnya lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
b. Masyarakat mengharapkan informasi mengenai harga komoditi pertanian desa Lebakjabung agar masyarakat tidak merasa dirugikan oleh pihak tengkulak. Selain informasi mengenai harga komoditas, masyarakat juga perlu mendapat pengarahan mengenai pemasaran produk pertanian agar memiliki nilai guna dan nilai harga yang lebih tinggi dari sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar