Sabtu, 28 Juli 2012

Teori Sistem Dunia


1.      Apakah menurut teori pembangunan tertentu, pilihannya kebijakan investasi modal asing merupakan pilihan terbaik negara berkembang seperti Indonesia, mengapa?
TEORI
Teori sistem dunia Menurut Immanuel Wallerstein kontribusinya untuk memulai sebuah teori kritis global yang transisi. Permasalahan Pembangunan di Negara dunia ketiga menjadi problematika yang kompleks terjadi akibat Kebijakan Investasi Modal Asing ke Negara berkembang. Terutama di Negara Indonesia.
Proses Investment.
Planning          Implementation               Supervision                 Reporting

Dalam fokus analisis Wallerstein ada perubahan global kapitalisme sebagai sistem historis dan transisi mungkin dalam sosial pembangunan ke dalam sistem subkapitalistik baru. Tahap Pelaksanaan pada proses ini penanaman modal atau investasi yang sesungguhnya, para investor-pengusaha luar negeri datang ke Negara Berkembang  dengan membawa uang, teknologi, keahlian dan pengalaman.
Concept development enables the agency to identify a variety of approaches to meet its strategicand service delivery needs[1].
Konsep pembangunan dalam membangun dan mendirikan fasilitas produksi, menghimpun tenaga kerja, membeli bahan baku, membeli jasa, memanfaatkan infrastruktur dan kemudian berproduksi dan memasarkan hasil produksinya, baik. Baik dijual di dalam negri atau diekspor, hasil produksi investasi asing itu sangat menguntungkan. Hasil penjualan produksi mereka kemudian dibagi kepada para pemilik modal asing, para pengusaha asing, para karyawan, para profesional, para pemasok dan pemerintah. Ada kerja sama yang saling menguntungkan. Mereka memperoleh keuntungan dari hasil investasinya, demikian juga negara ini meperoleh tambahan pendapatan nasional.Mereka memberikan modal berupa uang, keahlian, teknologi dan kewirausahaan; kita memberikan infrastruktur, tenaga kerja dan pasar yang diproteksi.
Kata kunci: sistem dunia teori, Immanuel Wallerstein, global yang transisi, dan kapitalisme,

Tanpa proteksi pasar, Indonesia akan kurang menarik bagi para investor asing untuk berinvestasi, karena produktivitas sumberdaya manusia dan infrastruktur yang masih kurang akan menyebabkan biaya produksi menjadi mahal; akibatnya produk mereka akan kurang dapat bersaing.
Untuk Indonesia, Undang-undang No.1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang kemudian diperbaharui dengan Undang-undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dapat dikatakan  tonggak sejarah pengintegrasian ekonomi Indonesia ke dalam perekonomian dunia. Tonggak sejarah ini diperkuat dengan diterbitkannya  Undang-Undang No 7 tahun 1994 yang meratifikasi  Perjanjian Pendirian WTO  pada Nopember 1994. Ketiga undang-undang tersebut secara bertahap meliberalkan ekonomi Indonesia. Penerapan Sistim Penanaman Modal asing jika tidak di beri proteksi yang baik akan berdampak pada
“concept detail should be developed in consultation”
Peran Departemen “Finance” dalam hal ini sangat di butuhkan, dengan profesionalitas dalam upaya pembangunan di Negara Berkembang.
Emmanuel Wellerstein berpihak pada model teori transisi yang kapitalis. Pengusaha merupakan faktor produksi penting dan vital, merekalah yang menghimpun dan menyinergikan berbagai faktor produksi lain untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa. Lebih daripada itu negeri kita masih sangat kekurangan modal, karena itu kita memerlukan banyak investor-pengusaha asing, karena mereka mempunyai akses terhadap dana global, di samping keahlian, pengalaman dan tekonologi. Namun hal ini membuat Pengusaha Lokal tersaingi secara finansial karena pemodal asing pendukung kekuatan finansialnya berhubungan dengan dunia Untuk Negara yang sedang berkembang kurang cocok jika proteksi di Indonesia tidak Valid aturanya.
Dengan adanya proteksi pasar dalam negeri kita juga dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari investasi asing dengan membatasi penggunaan tenaga kerja asing sampai seminimal mungkin. Dengan demikian kita memperoleh lapangan kerja yang sebanyak mungkin bagi rakyat kita. Memang dengan demikian mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk melatih tenaga kerja lokal, dan jika produktivitas tenaga kerja lokal rendah hal itu juga menambah beban biaya. Dalam hal ini kerugian mereka dikompensasi dengan membebankan biaya produksi ekstra tersebut pada harga jual produk mereka. Dan sesungguhnya konsumen Indonesialah yang menanggung biaya ekstra tersebut. Sesungguhnya pula kita bisa memandang biaya ekstra tersebut sebagai suatu investasi pelatihan supaya tenaga kerja kita meningkat produktivitasnya.
Kebijaksanaan untuk memproteksi pasar dan sekaligus menarik investasi asing tersebut harus didukung oleh berbagai regulasi, terutama di bidang perpajakan, agar lapangan kerja tidak direbut oleh para pekerja asing.. Tenaga kerja asing harus dikenai pajak yang jauh lebih tinggi daripada tenaga kerja lokal. Total biaya-biaya berkenaan dengan tenaga kerja asing tidak boleh melebihi yang dikeluarkan untuk tenaga kerja lokal. Setiap pembayaran biaya ke luar negeri atau kepada warga negara asing harus dikenai pajak dengan tarif maksimal. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing diharuskan berkomitmen dan menyusun jadwal untuk secara gradual mengurangi pekerja asing mereka sampai pada jumlah yang sangat minimal. Kebijakan-kebijakan sepeti itu dimaksudkan untuk mendorong para pengusaha untuk menggunakan tenaga kerja lokal sebanyak mungkin; dan agar mereka melatih dan melakukan alih teknologi dan keahlian kepada tenaga kerja kita; dengan demikian kualitas sumberdaya manusia kita juga akan meningkat.
Wajar dan adil kalau para investor asing mendapatkan hasil yang memadai atas jerih payah dan resiko investasi yang harus ditanggungnya. Karena itu seharusnya mereka juga bebas membawa keluar dari Indonesia hasil investasinya, yang didapatkan secara wajar dan legal; dan tidak pula dipersulit.
Selain dari pasar yang besar yang diproteksi, para pengusaha asing akan tertarik menanamkan modal di sini jika terdapat
1 keamanan,
2 kepastian hukum dan aturan main yang jelas, termasuk dalam bidang perpajakan,
3 infrastruktur yang memadai,
4 nilai tukar rupiah yang stabil,
5 sistem perbankan yang baik,
6.tenaga kerja yang berkualitas.


[1] Capital Investment policy, project Proposal, Department of Treasury and Finance Government of Western Australia, August 2005, hlm 15

ANALISIS MASALAH KEBIJAKAN PUBLIK


ANALISIS MASALAH KEBIJAKAN PUBLIK
A.      Permasalahan Sektor Pertanian di Desa Lebakjabung.
Masalah merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan dan pengembangan suatu wilayah.Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) wilayah atau kawasan tertentu.Desa Lebakjabung masih memiliki masalah-masalah yang mengahambat pembangunan dan pengembangan wilayah desa.Desa Lebakjabung dapat dikategorikan sebagai salah satu Desa Tertinggal, karena masin banyak permasalahan yang menyebabkan ketimpangan sosial antar masyarakat di Desa Lebakjabung. Permasalahan pada konteks ini salah satunya :
a. Alih fungsi lahan dan SDM yang Rendah.
Sebanyak 80% lahan yang ada di Desa Lebakjabung merupakan lahan pertanian yang sangat produktif.Namun, mulai tahun 2007 mulai banyak adanya penggalian batu di Desa Lebakjabung dengan menggunakan alat-alat berat.Penggalian tersebut dilakukan di atas lahan pertanian di sekitar sungai yang masih produktif sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi berkurang.Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang beralih pekerjaan dari petani menjadi penggali batu.Dengan adanya penggalian batu tersebut banyak permasalahan-permasalahan baru yang muncul seperti sungai menjadi keruh sehingga masyarakat menjadi kesulitan air bersih, kesenjangan sosial antara masyarakat yang berada di daerah sekitar penggalian dengan masyarakat yang jauh dari penggalian.Kondisi seperti ini harus segera diatasi agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih dan mampu meningkatkan perekonomiannya demi keberlangsungan serta kenyamanan masyarakat Desa Lebakjabung. Permasalahan lain yang berkaitan dengan pertanian yaitu kualitas SDM yang masih rendah.Tingkat pendidikan secara umum dapat mencerminkan tingkat kecerdasan seorang manusia. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah menyebabkan masyarakat kurang berinovasi dan mencari solusi-solusi yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.Tingkat pendidikan yang rendah juga menyebabkan pola pikir dari masyarakat menjadi sempit, akhirnya mereka sulit untuk beradaptasi terhadap kondisi yang baru atau kurang peka terhadap perubahan yang terjadi secara cepat.Kualitas sumber daya masyarakat semakin berkurang akibat tingkat pendidikan yang rendah.
Dengan kondisi geografis desa Lebakjabung yang luasnya adalah 190,382 Ha  yang terdiri dari luas permukiman sebesar 38,240 Ha atau 20 % dan luas persawahan , tegalan dan sarana sebesar 152,142 Ha atau 80%.Mayoritas wilayahnya area persawahan dll.Tetapi kenapa kualitas dan potensi pertanianya rendah.
Tabel 6.14 Luas Wilayah Desa Lebakjabung Menurut Penggunaan Lahan
No.       Jenis Penggunaan                  Luas (Ha)        Persentase (%)
            LAHAN TERBANGUN                    
1.         Permukiman                           38,702             20,3
2.         Jalan                3.65                 1,9
            LAHAN TAK TERBANGUN                       
3.         Pertanian                                  140,000                       73,5
4.         Ladang/Tegalan                                   7,600               4
5.         Lapangan                                 0,080               0,1
6.         Makam                                                0,350               0,2
                                    Total               190,382          
Sumber: Monografi Desa Lebakjabung, 2010
B.     ASUMSI MODEL RASIONAL
Keinginan Masyarakat untuk mensejahterakan dilakukan sengan berbagai tindakan usaha peningkatan mutu dan kualitas pertanian karena SDA sudah tersedia namun SDM masih kurang bisa memanfaatkanya. Usaha tani yang dilakukan antara lain :
a.      Input alternative pengembangan usaha pertanian di desa lebakjabung :
1.      Pola usaha tani di Desa Lebakjabung  terdiri dari sawah dengan pengairan teknis (irigasi) dan pengairan tadah hujan. Pengairan teknis ini dialirkan melalui sungai yang mengaliri desa. Pada Dusun Lebak, terdapat pintu air irigasi di salah satu sisi sungai. Pintu air ini berfungsi sebagai pintu irigasi teknis yang mengairi sawah di Dusun Lebak. Mengenai pengairan tadah hujan, pernah dicoba dilakukan budidaya tanaman buncis. Budidaya ini bekerjasama dengan pabrik, dimana hasilnya dikembangkan dalam bentuk bibit dan dikembalikan kembali ke pabrik. Hanya saja, tenaga kerjanya merupakan warga asli dari Desa Lebakjabung.
2.      Tipe usaha tani Desa Lebakjabung menunjukkan klasifikasi yang dibedakan berdasarkan macam dan cara penyusunan tanaman yang diusahakan. Tipe usaha tani di Desa Lebakjabung meliputi usahatani padi dan usahatani palawija (jagung dan ubi kayu).
3.      Cara penyusunan tanaman pada pertanian di Desa Lebakjabung adalah dengan penanaman satu jenis tanaman saja dalam satu luasan lahan. Sawah di Desa Lebakjabung ini mayoritas ditanami padi, serta sebagian diisi dengan komoditas jagung. Pada beberapa sisi terdapat pohon pisang, namun dalam jumlah yang sangat seedikit.
4.      Bentuk usaha tani di Desa Lebakjabung adalah produksi perseorangan. Produksi perseorangan adalah ketika faktor produksi dimiliki atau dikuasai oleh seseorang sehingga hasilnya juga akan ditentukan oleh orang tersebut.
b.      Konsekuensi yang dapat di analisa dari alternative pengembangan dan peningkatan mutu pertanian desa Lebakjabung:
1.      Kondisi Iklim
Kondisi klimatologi yang ada di Desa Lebakjabung yaitu musim kemarau dan penghujan.Saaat ini di desa tersebut mengalami musim kemarau panjang.Suhu maksimum di Desa Lebakjabung adalah 32˚C, sedangkan suhu minimum adalah 24˚C.intensitas persediaan air harus di akomodir terlebih dahulu karena musim kemaraunya lebih panjang dari musim penghujanya.
2.      Curah hujan Desa Lebakjabung mencapai rata-rata 222 mm/tahun.
Pemenuhan kebutuhan air di Desa Lebakjabung kurang terpenuhi karena sumber air bersih saat ini mulai keruh. Sumber air bersih yang awalnya digunakan adalah berasal dari sungai yang mengaliri wilayah desa.Namun saat ini, sungai mulai keruh dan debit airnya mulai berkurang. Alternatif lain adalah penggunaan sumur bor pada beberapa rumah warga.jika pertanianya hanya mengandalkan air hujan akan beresiko karena sekarang ini musim kemarau lebih panjang daripada musim hujanya.
3.      Kondisi Topografi
Desa Lebakjabung termasuk desa yang berada didataran tinggi yang terletak pada ketinggian 290 m diatas permukaan laut.Topografi berupa dataran tinggi.Kurang efektif jika digunakan untuk menanam padi karena sudah masuk dataran tinggi.


C.     Rasio Pencapaian
Pertanian di Desa Lebakjabung merupakan sektor utama yang menyangga perekonomian desa.Sistem pengairan yang digunakan untuk mengairi sawah-sawah di Desa Lebakjabung terdiri dari irigasi teknis dan sawah tadah hujan.Komoditas utama pertanian adalah tanaman padi, jagung dan singkong.
            Hasil produksi padi maksimum yang diperoleh petani Desa Lebakjabung adalah 1,15 ton per hektar untuk sekali panen. Jagung menghasilkan 3 ton per ha untuk sekali panen.Sedangkan singkong menghasilkan 20 kg per m2 untuk sekali panen.Berikut ini hasil produksi tiga komoditas pertanian di Desa Lebakjabung.
Tabel 6.23 Hasil Produksi Padi, Jagung dan Singkong
Variabel Pembanding                     Padi                 Jagung                         Singkong
Jangka Waktu                    Jangka menengah        Jangka menengah        Jangka menengah
Frekuensi Panen                Tiga kali/tahun             Dua kali/tahun             Dua kali/tahun
Hasil Produksi                   1,15 ton/hektar                        3 ton per ha                 20 kg per m2
Harga Jual                          Rp 3.500,-/kg.              Rp 2600,-/kg dijual      Rp 1000,-/kg dijual
Sumber: Hasil PRA, 2011
Untuk menunjukkan arus masukan dan keluaran sektor pertanian, dapat diidentifikasi melalui proses-proses pengolahan dari awal tanam hingga panen.Bibit padi yang digunakan untuk pertanian Desa Lebakjabung berasal dari pemerintah dan bibit lokal yang dibeli langsung dari Toko Bibit.Bibit dari pemerintah merupakan subsidi yang diberikan dari pemerintah daerah untuk mendukung sektor pertanian desa setempat.Sedangkan bibit lokal adalah bibit yang dibeli sendiri oleh masyarakat setempat dari Toko Bibit tanaman terdekat.
Hasil yang didapat akan di panen oleh petani itu sendiri atau buruh tani yang dibayarnya. Hasil pertanian tersebut pada beberapa petani kecil hanya digunakan untuk konsumsi pribadi, tidak untuk dijual. Kejadian seperti ini dialami warga ketika terjadi serangan hama besar-besaran, seperti hama wereng yang terjadi pada tahun 2010.

Bagi petani yang berproduksi dalam skala lebih besar, akan menjual hasil panen ke tengkulak. Harga yang ditawarkan adalah Rp 300.000,-/kuintal.Padi merupakan komoditas utama yang terdapat di Desa Lebakjabung.Tabel 6.24 Pemasukan dan Pengeluaran Pertanian Komoditas Padi
No       Proses              Keterangan                                                                  Nilai (Rp)
1          Pengeluaran     Biaya Penanaman Rp 8.500,-/kg, 1 hektar 30 kg.                    Rp        425.000,-
Pengolahan tanah                                                         Rp    1.000.000,-Ongkos tanaman                                                            Rp    500.000,-Pupuk 5kw                                                                   Rp    625.000,-Cabut rumput                                                               Rp 500.000,-  Pestisida                                                                        Rp.           400.000
Total                                                                            Rp 3,450.000,-
2          Pemasukan      Penghasilan setiap kali panen rata-rata-
1,15 ton dengan harga Rp. 3500/Kg                            Rp 4.025.000,-
            `           Jika di akumulasikan penghasilan akan surplus Rp.1.425.000,-
Jagung merupakan komoditas kedua dari sector pertanian Desa Lebakjabung yang mendukung sektor perekonomian desa.Arus masukan dan keluaran pertanian jagung dapat ditunjukkan dengan table berikut.
Tabel 6.25 Pemasukan dan Pengeluaran Pertanian Komoditas Jagung
No       Proses              Keterangan                                                                  Nilai (Rp)                     1            Pengeluaran     Jagung Bulir Kecil                                                                                                                             Biaya Penanaman Rp 15.000,-/kg, 1 hektar 25 kg       Rp    375.000,-
Jagung Bulir Besar
Biaya Penanaman Rp 53.000,-/kg, 1 hektar 25 kg       Rp 1.425.000,-Pengolahan tanah                                                            Rp 1.000.000,-Ongkos tanaman                                                          Rp    500.000,-Pupuk 5kw                                                                   Rp    625.000,-Cabut rumput                                                               Rp 500.000,-Pestisida                                                                   Rp        400.000,-
Total Pengeluaran                                                        Rp  2.825.000,-                                                                                  
2          Pemasukan      Jagung Bulir Kecil
Penghasilan setiap kali panen rata-rata ton
dengan harga Rp. 2.600/Kg (3 ton per ha)                   Rp 7.800.000,-
Jagung Bulir Besar
Penghasilan setiap kali panen rata-rata ton,
hasilnya dikeringkan dan dijual dengan harga
Rp. 2.500/Kg (3 ton per ha)                                         Rp 7.500.000,-
Total Pemasukan                                                         Rp.15.300.000,-
            Jika di akumulasikan akan surplus Rp.13.525.000
Sumber : hasil Survei, 2011           
Jika di lihat dari luas lahan dan hasil pertanianya.Tingkatan keberhasilan di tunjukan pada komoditas jagung.Hal ini beralasan karena cuaca di desa lebakjabung lebih panjang kemaraunya sehingga dapat katakana tanaman yang cocok di saat cuaca kemarau adalah komoditas jagung dengan efisiensi air yang minimal namun hasil yang di capai maksimal.Jika mendapatkan infrastruktur yang memadai dari pemerintah. Kemajuan produksi pertanian di desa lebakjabung ini akan semakin berkembang. Hal ini berkaitan dengan
Partisipasi masyarakat Dalam Pencarian Solusi Dari Permasalahan :
Kegiatan PRA dilaksanakan di Desa Lebakjabung tidak hanya untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada tetapi juga untuk mendorong masyarakat ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada untuk mendukung program pembangunan.Adapun partisipasi masyarakat dalam kegiatan PRA yang dilakukan adalah memberika masukan serta berupaya memberikan arahan penyelesaian terhadap masalah yang mereka hadapi.
Ekonomi masyarakat
a. Masyarakat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah kepada kelompok tani berupa pupuk. Tingginya harga pupuk menjadikan beberapa petani kesulitan untuk membeli karena harga yang kurang terjangkau bagi petani keci. Dengan subsidi pupuk, akan lebih mudah mengembangkan hasil pertanian agar produktifitasnya lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
b. Masyarakat mengharapkan informasi mengenai harga komoditi pertanian desa Lebakjabung agar masyarakat tidak merasa dirugikan oleh pihak tengkulak. Selain informasi mengenai harga komoditas, masyarakat juga perlu mendapat pengarahan mengenai pemasaran produk pertanian agar memiliki nilai guna dan nilai harga yang lebih tinggi dari sebelumnya

Demografi Politik dan Migrasi Internasional


Demografi Politik
            Demografi merupakan ilmu tentang ukuran ,wilayah distribusi dan komposisi penduduk serta perubahanya. Kajian demografi tentang Kependudukan secara Statistika dan Matematika menyangkut perubahan penduduk besar atau jumlah komposisi dan distribusi penduduk. Dalam pembahasan ini perubahan Demografi Politik dapat mempengaruhi fenomena pemerintahan dan Politik. jika di kritisasi Perubahan penduduk dapat mempengaruhi tuntutan terhadap pemerintah, bentuk pemerintah (performance of government), distribusi kekuasaan politik di pusat maupun di daerah.
Dalam kajian Demografi terdapat proses dasar Demografi yaitu Fertilitas,Mortalitas, dan Migrasi ( Teritorial Movement & Mobility Social). Fertilitas adalah proses lahirnya seorang bayi dari rahim perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas, menangis, bergerak. Terdapat dua macam pengukuran fertilitas :
1.      Pengukuran Fertilitas Tahunan (Vital Rates): adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut.
Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan :
a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate).
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate).
c.   Tingkat  Fertilitas  Menurut  Umur .
d. Tingkat  Fertilitas  Menurut  Urutan  Kelahiran.

2.      Pengukuran Fertilitas Kumulatif : adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.
Mortalitas adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi tiap saat setelah kelahiran hidup. (Budi Utomo, 1985).

Pengukuran data Dalam Peristiwa Mortalitas :
1.      Pengukuran Data Kematian Penduduk :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate).
b. Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate).
c.   Tingkat Kematian Bayi {Infant Death Rate(IDR) / Infat Mortality Rate (IMR)}
2.2 Migrasi Internasional
            Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah . Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata . Dalam Undang-Undang (UU) no 9 tahun 1992, Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di wilayah Negara Republik Indonesia. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempatyang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yangmelewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja
Sumber :World Population data Sheet 2011
Tahun2011
COUNTRY POPULATION (MILLIONS)
China 1,346
India 1,241
United States 312
Indonesia 238
Brazil 197
Pakistan 177
Nigeria 162
Bangladesh 151
Russia 143
Japan 128



Indonesia termasuk negara paling padat no 4 di dunia. Oleh karena itu permasalahan kependudukan yang di hadapi saat ini cukup kompleks. Tenaga kerja yang melimpah namun SDM-nya masih rendah membuat tingkat pengangguran sangat tinggi.
2.3       Teori Migrasi Internasional
            Teori tentang Migrasi Internasional, menurut teori ekonomi neoklasikal internasional migrasi, migrasi terjadi oleh karena cost–benefit individu keputusan untuk memaksimalkan pendapatan diharapkan melalui atau sampai pergerakan internasional ( Massey et Al., 1994). Keinginan untuk meningkatkan pendapatan sangat besar dengan merelakan kerja ke luar negara asalnya untuk meningkatkan kesejahteraanya. Meningkatnya migrasi internasional juga disebabkan membludaknya jumlah penduduk di negara berkembang oleh karena itu pemerintah mengambil kebijakan untuk Ekspor Tenaga kerja ke luar negeri.
1a.       Jenis-jenisMigrasi.
              Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu Migrasi Internal dan Migrasi Internasional. Migrasi Internasional, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
1.      Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
2.       Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant.
3.      Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
1b. Migrasi di Negara-negara Berkembang.
      Beberapa penyebab terjadinya migrasi illegal di negara2 berkembang:
1. Akibat ketidakmampuan ekonomi masyarakat.
2. Ketimpangan birokrasi.
1c. Dampak meningkatnya jumlah migrasi illegal di negara2 berkembang:
a.   Kemiskinan
b.   Melemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
c.   Meningkatkan kriminalitas.
d.   Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja dan legitimasi pemerintah dalam menangani persoalan migrasi ilegal.
Contoh perbandingan tingkatan populasi negara Republik Kongo dan Italia :
Key Demographic Indicators, 2011
Congo, Dem. Rep.
Italy
Population mid-2011
68 million
61 million
Population 2050 (projected)
149 million
62 million
Percent of population below age 15
46%
14%
Percent of population ages 65+
3%
20%
Lifetime births per woman
6.1            
1.4
Annual births
3,050,000
560,000
Annual deaths
1,140,000
590,000
Infant mortality rate (per 1,000 live births)
111
3.7
Annual infant deaths
340,000
2,000
Gross national income per capita, 2009
$300
$31,870
Sunber  : World Population data sheet 2011

2.4       Populasi Manusia dan Dinamisasi Politik Pemerintahan
                Jumlah penduduk di suatu negara juga menentukan stabilisasi politik pemerintahan. Pengaruh politik terhadap gerakan manusia dan kebijakan publik yang berdampak pada, ukuran, komposisi,dan distribusi. sebaliknya Pemahaman dan sikap orang dari pemerintah juga berpengaruh terhadap isu penduduk. Dalam kaitan ini demografi juga mempelajari tentang isu-isu penduduk, masyarakat dan pemerintah.

            Misalkan pada Hal kuota Kursi DPR-RI di Pusat Jakarta. Penetuan juga di atas dasarkan pada jumlah penduduk yang dimiliki di setiap Provinsi. Dapil untuk pemilihan DPR-RI mendapatkan alokasi antara 3-12 kursi (UU Nomor 12/2003 Bab V pasal 46 ayat2) semakin bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya dinamika masyarakat maka muncul suatu tuntutan perubahan Undang-Undang tentang Pemilu agarsesuai dengan semangat jaman dan demokrasi. Adanya perubahan penyelenggaraan Pemilu ke arah yang lebih baik harus menjamin keberlangsungan sistem politik agarsesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Perubahan jumlah penduduk pada peristiwa ini juga akan merubah regulasi tentang Undang-Undang Pemilu tentang jatah Kursi DPR-RI.

2.5       Pentingnya Kajian Demografi Politik
            Alasan mengapa Demografi perlu di pelajari. Seiring dengan perkembanganya ilmu pengetahuan pemikiran manusia yang modern seiring dengan globalisasi zaman. Mengformulasikan teori-teori yang berkaitan dengan Demografi dan mengujinya teori-teori tersebut ke kejadian-kejadian yang ada.
            Pada Demografi Practice ini dapat mengatur pertumbuhan populasi sebagai rencana atau program ke depan pemerintah untuk memenuhi kepuasan seluruh kehidupan manusia. Dalam aspek subjek tersebut sewaktu-waktu dapat disebut “Susunan Politik” antara lain :
1.      Menngidentifikasi Isu-isu pada Kelompok tertentu.
2.      Membentuk lembaga-lembaga dalam pemilu.
3.      Mengumpulkan Pajak.
4.      Merencanakan dan melakukan kegiatnan industri komersial.
5.      Pemeliharaan dan penegakan hukum.
6.      Data demografi juga dapat melihat dampak yang dilakukan oleh pemerintah.